Salat adalah salah satu ibadah bagi muslim. Tak hanya itu, ibadah
salat tergolong ibadah pokok. Memang, salat merupakan salah satu rukun islam.
Namun, bagaimana arti salat bagi kehidupan muslim? Tentu masing-masing orang
punya jawaban yang beraneka ragam. Salat sebagai kewajiban rutin bagi sebagian,
atau media ritual kepada tuhan bagi
sebagian yang lain, kemungkinan jawaban yang akan muncul.
Al-Qur’an telah mewartakan bahwa salat dapat memberi pengaruh nyata
pada kehidupan manusia. “ salat dapat mencegah dari kelakuan keji dan munkar”
kata salah satu ayat dalam al-Qur’an. Ulama ada yang mengatakan salat merupakan
mi’raj bagi umat Nabi Muhammad
SAW. Senada, HujjatulIslam, Abu Hamid Al-Ghozali, pernah mengungkapkan
bahwa tidak satu-dua Waliyullah dibukakan hijab dan ma’rifat-billah
saat salat, khususnya saat ruku’-sujud. Lantas, apakah yang demikian sudah kita
rasakan? Saya rasa masing-masing orang yang tahu jawabannya, apa dan bagaimana.
Khusyu’ Part I: Salat, Dzohir-Batin |
Terlepas dari itu, yang jelas secara tehnis ada dua sisi dalam
salat. Dzohir,batin. Dzahir meliputi syarat dan rukun semisal
suci dan takbirotulihrom. Batin semisal Ikhlas dan Khusyu’.Dzahir
dilakukan untuk keabsahan salat, sedang batin untuk penyempurnaannya. Dzahir
harus terpenuhi untuk memenuhi kewajiban secara syari’at. Dan batin sebaiknya
diusahakan agar salat yang dilakukan tak hanya sekedar menunaikan kewajiban dan
melakukan ‘gerakan’. Salat, dzahir dan Batin sama-sama penting untuk
ditunaikan.
Selain dari itu,dalam memberi arti bagi kehidupan sisi batin salat
merupakan penentu.Termasuk diantaranya, khusyu’.Khusyu’ merupakan ruh
dari kerangka gerakan-gerakan salat. Ketiadaan khusyu’ dalam salat menjadi
sebab pahala salat nihil. Tanpa khusyu’ salat tak memberi arti apa-apa dalam
mencegah perilaku keji dan munkar. Ya, memang ulama’ fiqh berbeda pendapat
mengenai hukum khusyu’ dalam salat. Ada yang mengatakan sunnah. Yang mengatakan
wajib pun ada juga. Namun yang jelas Allah telah memberi jaminan keberuntungan
bagi orang yang khusyu’, seperti dalam firmannya:
قد
أفلح المؤمنون.ألذين هم فى صلاتهم خاشعون
Lantas, apa dan
bagaimana sebenarnya khusyu’ itu? Dalam hal ini Ulama’ memahami berbeda-beda.
Diantaranya:
- . Sebagian ulama memahami dengan memejamkan penglihatan, melirihkan suara, tidak toleh kiri-kanan atau kanan-kiri. Sedang tempatnya adalah hati
- . Ibnu Sirin memahami khusyu’ dengan tidak mengalihkan pandangan dari tempat sujud
- . ‘Amr Bin Dinar menyatakan bahwa khusyu’ itu adalah tenang.
- Khusyu’ adalah pemfokusan konsentrasi pada salat, dan menanggalkan hal-hal selain dalam salat
- Dan lain sebagainya.
Dari
perbedaan-perbedaan itu secara garis besar ada dua pendapat tentang khusyu’.
Pertama, mengatakan khusyu’ sebagai ‘amal anggota tubuh. Yaitu dengan membuat
seluruh anggota tubuh tenang, tak bergerak-gerak—yang tak perlu. juga tak
bermain-main dan canda. Kedua, mengatakan khusyu’ sabagai ‘amal hati, yaitu
tidak menghadirkan—dalam fikiran—hal-hal selain apa yang sedang dilakukan. Ada
baiknya kalau dua pendapat ini kita iya-kan dan usahakan. Begitu bukan? Wallahul
musta’an.
Disarikan dari: kitab
I’anatut Tholibin juz 1
Tag :
Yang Unik
0 Komentar untuk "Khusyu’ Part I: Salat, Dzohir-Batin"