Catatan Kaum Santri

Khusyu’ Part I: Salat, Dzohir-Batin



Salat adalah salah satu ibadah bagi muslim. Tak hanya itu, ibadah salat tergolong ibadah pokok. Memang, salat merupakan salah satu rukun islam. Namun, bagaimana arti salat bagi kehidupan muslim? Tentu masing-masing orang punya jawaban yang beraneka ragam. Salat sebagai kewajiban rutin bagi sebagian, atau  media ritual kepada tuhan bagi sebagian yang lain, kemungkinan jawaban yang akan muncul.
Al-Qur’an telah mewartakan bahwa salat dapat memberi pengaruh nyata pada kehidupan manusia. “ salat dapat mencegah dari kelakuan keji dan munkar” kata salah satu ayat dalam al-Qur’an. Ulama ada yang mengatakan salat merupakan mi’raj  bagi umat Nabi Muhammad SAW. Senada, HujjatulIslam, Abu Hamid Al-Ghozali, pernah mengungkapkan bahwa tidak satu-dua Waliyullah dibukakan hijab dan ma’rifat-billah saat salat, khususnya saat ruku’-sujud. Lantas, apakah yang demikian sudah kita rasakan? Saya rasa masing-masing orang yang tahu jawabannya, apa dan bagaimana.
Khusyu’ Part I: Salat, Dzohir-Batin

Terlepas dari itu, yang jelas secara tehnis ada dua sisi dalam salat. Dzohir,batin. Dzahir meliputi syarat dan rukun semisal suci dan takbirotulihrom. Batin semisal Ikhlas dan Khusyu’.Dzahir dilakukan untuk keabsahan salat, sedang batin untuk penyempurnaannya. Dzahir harus terpenuhi untuk memenuhi kewajiban secara syari’at. Dan batin sebaiknya diusahakan agar salat yang dilakukan tak hanya sekedar menunaikan kewajiban dan melakukan ‘gerakan’. Salat, dzahir dan Batin sama-sama penting untuk ditunaikan.
Selain dari itu,dalam memberi arti bagi kehidupan sisi batin salat merupakan penentu.Termasuk diantaranya, khusyu’.Khusyu’ merupakan ruh dari kerangka gerakan-gerakan salat. Ketiadaan khusyu’ dalam salat menjadi sebab pahala salat nihil. Tanpa khusyu’ salat tak memberi arti apa-apa dalam mencegah perilaku keji dan munkar. Ya, memang ulama’ fiqh berbeda pendapat mengenai hukum khusyu’ dalam salat. Ada yang mengatakan sunnah. Yang mengatakan wajib pun ada juga. Namun yang jelas Allah telah memberi jaminan keberuntungan bagi orang yang khusyu’, seperti dalam firmannya:
قد أفلح المؤمنون.ألذين هم فى صلاتهم خاشعون
Lantas, apa dan bagaimana sebenarnya khusyu’ itu? Dalam hal ini Ulama’ memahami berbeda-beda. Diantaranya:
  • .       Sebagian ulama memahami dengan memejamkan penglihatan, melirihkan suara, tidak toleh kiri-kanan atau kanan-kiri. Sedang tempatnya adalah hati
  •  .   Ibnu Sirin memahami khusyu’ dengan tidak mengalihkan pandangan dari tempat sujud
  • .   ‘Amr Bin Dinar menyatakan bahwa khusyu’ itu adalah tenang.
  •         Khusyu’ adalah pemfokusan konsentrasi pada salat, dan menanggalkan hal-hal selain dalam salat
  •     Dan lain sebagainya.

Dari perbedaan-perbedaan itu secara garis besar ada dua pendapat tentang khusyu’. Pertama, mengatakan khusyu’ sebagai ‘amal anggota tubuh. Yaitu dengan membuat seluruh anggota tubuh tenang, tak bergerak-gerak—yang tak perlu. juga tak bermain-main dan canda. Kedua, mengatakan khusyu’ sabagai ‘amal hati, yaitu tidak menghadirkan—dalam fikiran—hal-hal selain apa yang sedang dilakukan. Ada baiknya kalau dua pendapat ini kita iya-kan dan usahakan. Begitu bukan? Wallahul musta’an.


Disarikan dari: kitab I’anatut Tholibin juz 1
Tag : Yang Unik
0 Komentar untuk "Khusyu’ Part I: Salat, Dzohir-Batin"

Back To Top