Catatan Kaum Santri

Jangan Sembarangan Memberi Ta'zir dan Sanksi Terhadap Santri, Perhatikan Hal-Hal Berikut

Chanel Santri - Bagi dunia pesantren istilah takzir, hukuman, atau sanksi bagi sebuah pelanggaran merupakan hal yang lumrah didengar, dan bahkan juga diperaktikan. Maklum, Pesantren atau lembaga pendidikan sebagai wadah pengembangan santri, dituntut untuk senantiasa menertibkan dan mendisiplinkan santri. Oleh karenannya berbagai macam undang-undang dan tata-tertib Pondok pesantren dibuat sedemikian rupa, dengan harapan para santri dapat menjaga diri dan sadar, bahwa dibalik pelanggaran bukan hanya sanksi saja yang akan diterima melainkan juga kerugian bagi masadepannya. 
Jangan Sembarangan Memberi Ta'zir dan Sanksi Terhadap Santri, Perhatikan Hal-Hal Berikut
Image Source


Namun, dalam memberikan berbagai macam sanksi tersebut, harus memperhatikan beberapa hal sebelumnya, Karena bisa jadi sanksi menjadi akibat hal yang tidak diinginkan. 

1. Memastikan pelanggaran
Sebagai seorang pendidik atau ustadz yang baik, selayaknya harus dewasa dalam menyikapi setiap pelanggaran yang dilakukan oleh santri atau siswa. Diakui ataupun tidak, seorang ustadz atau pendidik bukanlah malaikat. Sehingga bisa saja salah. Oleh karenanya terlebih dahulu yang haus dilakukan oleh seorang pendidik harus memastikan pelanggaran tersebut. Sangat tidak dianjurkan langsung membuat kesimpulan, karena bisa saja hal itu salah atau tidak dilakukan oleh santri.

2.Lakukan Dialog
Sebagai sorang pembina dan pendidik, maka cara dialog menjadi sangat penting, karena pada saat dialog maka akan terlihat jelas pokok permasalahan dan sebab dari pelanggaran tersebut. Sehingga Nantinya sanksi yang diberikanbisa tepat dan benar [baca poin tiga]
Proses dialog ini juga dibutuhkan, dikarenakan didalamnya juga terdapat soft terapy atau semacam nasehat-nasehat kepada santri yang melanggar. 

3. Memberikan Sanksi sesuai dengan Pelanggaran
Perlu dicatat, bahwa sanksi adalah pendidikan dan pembinaan bukan penghancuran. Seorang ustadz atau pendidik sangat dtuntut untuk mawas diri, dan peka terhadap pelanggaran santri / siswa. Dan dilarang memberikan sanksi tidak sesuai dengan pelanggarannya. Jika pelanggarannya ringan, maka tidak perlu menggunakan sanksi berat berupa penggundulan. Dan tentunya setiap lembaga baik pesantren maupun sekolah sudah memiliki panduan tersebut. Oleh karenanya, sebelum melakukan proses sanksi sangat dianjurkan untuk melakukan poin keempat.

4. Berwudhu
Kenapa sebelum memberikan sanksi dianjurkan untuk berwudhu? Maka jawabannya sangat sederhana. Wudhu, diyakini dapat menurunkan emosi. Seorang ustadz atau pendidik sangat tidak dianjurkan memberikan sanksi dalam keadaan marah. Sebagai argumentasi, dapat dilihat dalam kitab-kiab fiqih yang menyebutkan, bahwa seorang hakim tidak diperkenankan [minimal hukum makruh] memberikan keputusan hukum dalam keadaan marah. Maka, salah satu solusi menurunkan emosi adalah berwudhu.

5.Membaca Doa Saat dan Setelah Menta'zir
Kenapa poin kelima ini penting? Ta'zir itu adalah usaha dzhir seorang ustadz untuk mendidik dan membimbing santri, sementara doa adalah usaha batin. Usaha dzahir tidak akan ampuh jika tidak disertai dengan usaha batin.

Jika hal-hal diatas tidak diperhatikan, InsyaAllah sanksi yang diterapkan bisa ampuh dan memberikan kebaikan terhadap santri atau siswa tersebut. Demikianlah informasi yang dapat dibagikan pada kesempatan kali ini. Semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat.

Tag : Ala Santri
0 Komentar untuk "Jangan Sembarangan Memberi Ta'zir dan Sanksi Terhadap Santri, Perhatikan Hal-Hal Berikut"

Back To Top